Minggu, 14 September 2014

mengapa di Indonesia terjadi musim kemarau dan penghujan

Mengapa di Indonesia ada musim kemarau dan musim penghujan?
Jawab:
            Pada bulan Oktober-April, matahari berada pada belahan bumi selatan, sehingga benua Australia lebih banyak menerima pemanasan matahari di bandingkan benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi), sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim timur laut di belahan bumi utara dan angin musim barat di belahan bumi selatan. Oleh karena angin ini melewati samudera pasifik dan samudera hindia maka banyak membawa uap air. Sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Angin monsoon pada waktu ini biasa disebut angin monsoon barat laut. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke timur curah hujan semakin berkurang karena kandungan uap airnya semakin sedikit.
            Sebaliknya, pada bulan April-Oktober matahari berada pada belahan bumi utara, sehingga benua Asia lebih banyak menerima pemanasan matahari di bandingkan benua Australia. Akibatnya di benua Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah sedangkan di benua Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi, yang menyebabkan arus angin dari benua Australia ke benua Asia. Di Indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia umumnya terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai selatan Irian Jaya. Angin monsoon pada waktu ini biasa disebut angin monsoon tenggara.
            Antara musim kemarau dan musim penghujan terjadi musim pancaroba (peralihan). Ciri-cirinya adalah udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

(Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Kebumian hal: 223—224)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar