ANALISIS JUDUL
Judul
: Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta
(Konfigurasi Tektonik Daerah Kulon
Progo, Yogyakarta)
Oleh : I. Syafri, E. Budiadi, dan A. Sudradjat
Konfigurasi tektonik
suatu daerah sangat diperlukan dalam mengkaji formasi batuan penyusun suatu
wilayah. Formasi batuan tersebut nantinya dapat digumakan sebagai indikator
yang dapat menjelaskan proses pembentukan morfologi suatu wilayah. Dalam
pembahasan proses pembentukan satuan bentuk lahan juga tidak lepas dari pembahasan
bauan penyusunnya.
Judul jurnal di atas
belum menggambarkan isi yang ingin disampaikan. Penulis belum mampu
menggambarkan isi ke dalam judul yang tepat dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Dalam judul disebutkan daerah kulon progo, sedangkan di pembahasan lebih
difokuskan pada bahasan susunan batuan Gunung Kulon Progo. Selain itu, Istilah
yang digunakan pada judul yaitu “Konfigurasi Tektonik” merupakan istilah asing
yang tidak semua orang dapat memahami. Sehingga dapat menimbulkan tanda tanya
bagi pembaca. Sebaiknya disertakan dengan keterangan dari istilah-istilah asing
untuk memudahkan pembaca.
Judul di atas sudah
memenuhi kriteria judul yang singkat, namun belum mampu menggambarakan isi dari
pembahasan jurnal. Judul yang di angkat terlalu umum, sehingga pembaca tidak
dapat memfokuskan pemikiran pada saat membaca judul tersebut. Judul yang baik
dapat mempengaruhi pembaca, namun judul tersebut belum mampu menarik minat
pembaca untuk membacanya. Sehingga akan lebih baik jika judul difokuskan pada
topic permasalahan yang akan di angkat. Karena dalam pembahasan cenderung
membahas Gunung Kulon Progo maka judul yang dapat disarankan adalah “Pembentukan Pegunungan Kulon Progo, Yogyakarta”.
ANALISIS
ABSTRAK
Pada abstrak,
sudah menjelaskan secara ringkas dan jelas isi dari pembahasan. Penulis sudah
menuliskan apa saja yang akan melatarbelakangi pembahasan dari isi jurnal.
Hanya saja, ada kejanggalan dalam penggunaan kata kunci “pembentukan pegunungan”. Dan seharusnya kata kunci yang dipilih
dapat menjelaskan isi dari pembahasan nantinya. Akan tetapi, abstrak dalam
jurnal ini menggunakan kata kunci yang kurang menggambarkan apa saja topik yang
akan di angkat dalam pembahasan. Akan lebih baik jika kata kunci “pembentukan pegunungan” dihilangkan.
Dalam teknis penulisan
juga kurang tepat. Abstrak dalam jurnal
ini tidak diketik dengan spasi yang menjorok kedalam pada sisi kanan dan kiri. Akan
lebih baik jika penulisan abstrak
menjorok ke dalam pada sisi kiri dan kanan. Untuk istilah-istilah asing
sebaiknya dicetak miring dan diberi keterangan singkat agar tidak membingungkan
pembaca.
ANALISIS
PENDAHULUAN
Pada
pendahuluan, penulis mulai menjelaskan bagian-bagian yang melatarbelakangi
penulisan jurnal. Penulis ingin membuktikan bahwa teori undasi yang di
ungkapkan oleh Van Bemmelen merupakan kesalahan persepsi. Penulis lebih
cenderung pada pemahaman bahwa terbentuknya pegunungan Kulon Progo disebabkan
oleh proses tektonik regional. Penulis juga lebih cenderung menekankan
pembahasan pada teori tektonik lempeng. Hal tersebut dapat terlihat pada
pernyataan penulis “Based on the geological phenomena observed in Alps, almost
all earth scientists believed that the horizontal stress movement was the
prevailing force in the formation of a mountain (Berdasarkan fenomena geologi
yang diamati di Pegunungan Alpen, hampir semua ilmuwan percaya bahwa tekanan
oleh pergerakan lempeng bumi secara horisontal adalah kekuatan yang berlaku
dalam pembentukan Pegunungan)”. Dari pernyataan tersebut penulis ingin
meyakinkan pembaca bahwa pembentukan pegunungan Kulon Progo merupakan akibat
dari aktivitas pergerakan lempeng tektonik.
Dalam
pendahuluan penulis juga mampu menyajikan gambar-gambar yang dihasilkan dari
citra satelit. Akan tetapi, gambar yang disajikan kurang menarik karena tidak
dilengkapi dengan penjelasan dari masing-masig gambar. Selain itu, gambar yang
disajikan juga kurang jelas. Sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami
gambar. Akan lebih baik lagi jika gambar yang ditampilkan dilengkapi dengan
penjelasan dari masing-masing gambar.
ANALISIS
ISI
Isi
pada jurnal yang berjudul “Geotectonic
Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta (Konfigurasi Tektonik Daerah
Kulon Progo, Yogyakarta)” mempersulit pembaca untuk memahami korelasi
antara judul, abstrak, pendahuluan dan isi dari jurnal ini sendiri. Anatara
abstrak dan pendahuluan terdapat korelasi yang sangat bagus, karena ringkasan
yang disajikan dalam bentuk abstrak dijelaskan secara lebih rinci di bagian
pendahuluan. Akan tetapi, pada bagian isi ada beberapa sub bagian yang
dipisah-pisah. Misalnya terdapat metodelogi, hasil, dan pembahasan. Sebaiknya
semua bagian tersebut dijadikan satu bab pembahasan agar tidak menimbulkan
tanda Tanya bagi pembaca jurnal.
Penulis
menggunakan metode kuantitatif untuk menunjukkan susunan morfologi wilayah
Pegunungan Kulon Progo. Akan tetapi, dalam metodologi itu juga disebutkan
beberapa istilah yang asing “Those
elements consist of drainage density, river bifurcation, height and width ratio
of a river profile, azimuth, length and density of the lineaments, drainage
pattern, and sinusoidal morphometry (Unsur-unsur terdiri dari kerapatan drainase, bifurkasi sungai, tinggi
dan rasio lebar profil sungai, azimuth, panjang dan kepadatan kelurusan, pola
drainase, dan morfometri sinusoidal)”. Menurut penulis, semua elemen
tersebut dapat dijadikan elemen morfometrik yang dapat menguatkan bahwa
pembentukan Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari aktivitas tektonik
sebagai pengendalinya. Sebaiknya, apabila dalam metodologi dijelaskan
istilah-istilah baru maka di pembahasan juga disinggung mengenai
istilah-istilah tersebut.
Dalam
penulisan jurnal ini penulis memiliki ide yang bagus karena menggunakan hasil
investigasi sebagai bukti bahwa apa yang mereka tuliskan tidak hanya teoritik
saja tetapi juga dilakukan penelitian langsung di lapangan. Sehingga, hal
tersebut dapat membantu untuk meyakinkan pembaca, bahwa hasil dari jurnal yang
dituliskan benar-benar mewakili kenyataan yang sebenarnya di lapangan. Selain
itu pada bagiah hasil investigasi ini juga dilengkapi dengan gambar yang
menyajikan wilayah-wilayah Pegunungan Progo lengkap dengan material-material
penyusun batuan setempat. Sehingga melalui bukti tersebut pembaca dapat menarik
kesimpulan sendiri mengenai formasi batuan wilayah Kulon Progo.
Inti
dari pembahasan ini adalah bahwa Pembentukan Pegunungan Kulon Progo diakibatkan
oleh pola tektonik regional. Seperti pernyataan penulis bahwa “Based on the
geological phenomena observed in Alps, almost all earth scientists believed
that the horizontal stress movement was the prevailing force in the formation
of a mountain (Berdasarkan fenomena geologi yang diamati di Pegunungan
Alpen, hampir semua ilmuwan percaya bahwa tekanan oleh pergerakan kerak bumi
secara horisontal adalah kekuatan yang berlaku juga dalam pembentukan Pegunungan Kulon Progo
yang terbentuk di bawah pola tektonik regional)”. Dari hasil pembahasan
dapat ditegaskan bahwa hipotesis penulis mengenai pembentukan Pegunungan Kulon
Progo yang berlokasi di Yogyakarta merupakan akibat dari pola tektonik regional
adalah benar adanya.
ANALISIS
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
dalam jurnal ini sudah cukup bagus. Penulis mencoba menekankan kembali bahwa
pembentukan Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari aktivitas tektonik
regional. Sehingga penulis berusaha untuk mematahkan anggapan bahwa pembentukan
Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari teori undasi. Hal tersebut
tercermin dalam saran yang disampaikan oleh penulis bahwa “The configuration of the dynamics
operating in Kulon Progo Mountain seems to follow the general tectonics rather
than to the undation mechanism. It is therefore very strongly recommended to
revise the terminology “oblong dome” frequently applied to Kulon Progo Mountain
to avoid misleading in view of the geotectonic mechanism (Konfigurasi dinamika yang beroperasi di Pegunungan
Kulon Progo tampaknya mengikuti tektonik umum daripada mekanisme undasi. Oleh
karena itu sangat dianjurkan untuk merevisi terminologi "kubah
oblong" yang sering diterapkan di Gunung Kulon Progo untuk menghindari
kesalahpahaman persepsi dalam pandangan mekanisme geotektonik)”.
ANALISIS
DAFTAR PUSTAKA
Penulisan
daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sangat bagus dan memenuhi kaidah
penulisan yang baik dan benar. Semua sumber yang dituliskan di pendahuluan
maupun pembahasan tertulis rapi di daftar pustaka. Akan tetapi, masih ada
beberapa buku yang tahun penerbitannya sangat lama. Sehingga, dikhawatirkan
akan menimbulkan teori-teori yang sudah tidak sesuai dengan keadaan atau
kondisi masa kini. Untuk penulisan jurnal selanjutnya akan lebih baik jika
bersumber pada buku-buku baru tetapi tetap menggunakan buku-buku lama sebagai
bahan perbandingan.