Selasa, 03 Maret 2015

Analisis Jurnal

ANALISIS JUDUL
Judul : Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta
            (Konfigurasi Tektonik Daerah Kulon Progo, Yogyakarta)
Oleh :  I. Syafri, E. Budiadi, dan A. Sudradjat

Konfigurasi tektonik suatu daerah sangat diperlukan dalam mengkaji formasi batuan penyusun suatu wilayah. Formasi batuan tersebut nantinya dapat digumakan sebagai indikator yang dapat menjelaskan proses pembentukan morfologi suatu wilayah. Dalam pembahasan proses pembentukan satuan bentuk lahan juga tidak lepas dari pembahasan bauan penyusunnya.
Judul jurnal di atas belum menggambarkan isi yang ingin disampaikan. Penulis belum mampu menggambarkan isi ke dalam judul yang tepat dan mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam judul disebutkan daerah kulon progo, sedangkan di pembahasan lebih difokuskan pada bahasan susunan batuan Gunung Kulon Progo. Selain itu, Istilah yang digunakan pada judul yaitu “Konfigurasi Tektonik” merupakan istilah asing yang tidak semua orang dapat memahami. Sehingga dapat menimbulkan tanda tanya bagi pembaca. Sebaiknya disertakan dengan keterangan dari istilah-istilah asing untuk memudahkan pembaca.
Judul di atas sudah memenuhi kriteria judul yang singkat, namun belum mampu menggambarakan isi dari pembahasan jurnal. Judul yang di angkat terlalu umum, sehingga pembaca tidak dapat memfokuskan pemikiran pada saat membaca judul tersebut. Judul yang baik dapat mempengaruhi pembaca, namun judul tersebut belum mampu menarik minat pembaca untuk membacanya. Sehingga akan lebih baik jika judul difokuskan pada topic permasalahan yang akan di angkat. Karena dalam pembahasan cenderung membahas Gunung Kulon Progo maka judul yang dapat disarankan adalah “Pembentukan  Pegunungan Kulon Progo, Yogyakarta”.

ANALISIS ABSTRAK
            Pada abstrak, sudah menjelaskan secara ringkas dan jelas isi dari pembahasan. Penulis sudah menuliskan apa saja yang akan melatarbelakangi pembahasan dari isi jurnal. Hanya saja, ada kejanggalan dalam penggunaan kata kunci “pembentukan pegunungan”. Dan seharusnya kata kunci yang dipilih dapat menjelaskan isi dari pembahasan nantinya. Akan tetapi, abstrak dalam jurnal ini menggunakan kata kunci yang kurang menggambarkan apa saja topik yang akan di angkat dalam pembahasan. Akan lebih baik jika kata kunci “pembentukan pegunungan” dihilangkan.
Dalam teknis penulisan juga kurang tepat.  Abstrak dalam jurnal ini tidak diketik dengan spasi yang menjorok kedalam pada sisi kanan dan kiri. Akan lebih  baik jika penulisan abstrak menjorok ke dalam pada sisi kiri dan kanan. Untuk istilah-istilah asing sebaiknya dicetak miring dan diberi keterangan singkat agar tidak membingungkan pembaca.

ANALISIS PENDAHULUAN
            Pada pendahuluan, penulis mulai menjelaskan bagian-bagian yang melatarbelakangi penulisan jurnal. Penulis ingin membuktikan bahwa teori undasi yang di ungkapkan oleh Van Bemmelen merupakan kesalahan persepsi. Penulis lebih cenderung pada pemahaman bahwa terbentuknya pegunungan Kulon Progo disebabkan oleh proses tektonik regional. Penulis juga lebih cenderung menekankan pembahasan pada teori tektonik lempeng. Hal tersebut dapat terlihat pada pernyataan penulis “Based on the geological phenomena observed in Alps, almost all earth scientists believed that the horizontal stress movement was the prevailing force in the formation of a mountain (Berdasarkan fenomena geologi yang diamati di Pegunungan Alpen, hampir semua ilmuwan percaya bahwa tekanan oleh pergerakan lempeng bumi secara horisontal adalah kekuatan yang berlaku dalam pembentukan Pegunungan)”. Dari pernyataan tersebut penulis ingin meyakinkan pembaca bahwa pembentukan pegunungan Kulon Progo merupakan akibat dari aktivitas pergerakan lempeng tektonik.
            Dalam pendahuluan penulis juga mampu menyajikan gambar-gambar yang dihasilkan dari citra satelit. Akan tetapi, gambar yang disajikan kurang menarik karena tidak dilengkapi dengan penjelasan dari masing-masig gambar. Selain itu, gambar yang disajikan juga kurang jelas. Sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami gambar. Akan lebih baik lagi jika gambar yang ditampilkan dilengkapi dengan penjelasan dari masing-masing gambar.
ANALISIS ISI
            Isi pada jurnal yang berjudul “Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta (Konfigurasi Tektonik Daerah Kulon Progo, Yogyakarta)” mempersulit pembaca untuk memahami korelasi antara judul, abstrak, pendahuluan dan isi dari jurnal ini sendiri. Anatara abstrak dan pendahuluan terdapat korelasi yang sangat bagus, karena ringkasan yang disajikan dalam bentuk abstrak dijelaskan secara lebih rinci di bagian pendahuluan. Akan tetapi, pada bagian isi ada beberapa sub bagian yang dipisah-pisah. Misalnya terdapat metodelogi, hasil, dan pembahasan. Sebaiknya semua bagian tersebut dijadikan satu bab pembahasan agar tidak menimbulkan tanda Tanya bagi pembaca jurnal.
            Penulis menggunakan metode kuantitatif untuk menunjukkan susunan morfologi wilayah Pegunungan Kulon Progo. Akan tetapi, dalam metodologi itu juga disebutkan beberapa istilah yang asing “Those elements consist of drainage density, river bifurcation, height and width ratio of a river profile, azimuth, length and density of the lineaments, drainage pattern, and sinusoidal morphometry (Unsur-unsur terdiri dari kerapatan drainase, bifurkasi sungai, tinggi dan rasio lebar profil sungai, azimuth, panjang dan kepadatan kelurusan, pola drainase, dan morfometri sinusoidal)”. Menurut penulis, semua elemen tersebut dapat dijadikan elemen morfometrik yang dapat menguatkan bahwa pembentukan Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari aktivitas tektonik sebagai pengendalinya. Sebaiknya, apabila dalam metodologi dijelaskan istilah-istilah baru maka di pembahasan juga disinggung mengenai istilah-istilah tersebut.
            Dalam penulisan jurnal ini penulis memiliki ide yang bagus karena menggunakan hasil investigasi sebagai bukti bahwa apa yang mereka tuliskan tidak hanya teoritik saja tetapi juga dilakukan penelitian langsung di lapangan. Sehingga, hal tersebut dapat membantu untuk meyakinkan pembaca, bahwa hasil dari jurnal yang dituliskan benar-benar mewakili kenyataan yang sebenarnya di lapangan. Selain itu pada bagiah hasil investigasi ini juga dilengkapi dengan gambar yang menyajikan wilayah-wilayah Pegunungan Progo lengkap dengan material-material penyusun batuan setempat. Sehingga melalui bukti tersebut pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai formasi batuan wilayah Kulon Progo.
            Inti dari pembahasan ini adalah bahwa Pembentukan Pegunungan Kulon Progo diakibatkan oleh pola tektonik regional. Seperti pernyataan penulis bahwa “Based on the geological phenomena observed in Alps, almost all earth scientists believed that the horizontal stress movement was the prevailing force in the formation of a mountain (Berdasarkan fenomena geologi yang diamati di Pegunungan Alpen, hampir semua ilmuwan percaya bahwa tekanan oleh pergerakan kerak bumi secara horisontal adalah kekuatan yang berlaku juga dalam pembentukan Pegunungan Kulon Progo yang terbentuk di bawah pola tektonik regional)”. Dari hasil pembahasan dapat ditegaskan bahwa hipotesis penulis mengenai pembentukan Pegunungan Kulon Progo yang berlokasi di Yogyakarta merupakan akibat dari pola tektonik regional adalah benar adanya.

ANALISIS KESIMPULAN DAN SARAN
            Kesimpulan dalam jurnal ini sudah cukup bagus. Penulis mencoba menekankan kembali bahwa pembentukan Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari aktivitas tektonik regional. Sehingga penulis berusaha untuk mematahkan anggapan bahwa pembentukan Pegunungan Kulon Progo merupakan hasil dari teori undasi. Hal tersebut tercermin dalam saran yang disampaikan oleh penulis bahwa “The configuration of the dynamics operating in Kulon Progo Mountain seems to follow the general tectonics rather than to the undation mechanism. It is therefore very strongly recommended to revise the terminology “oblong dome” frequently applied to Kulon Progo Mountain to avoid misleading in view of the geotectonic mechanism (Konfigurasi dinamika yang beroperasi di Pegunungan Kulon Progo tampaknya mengikuti tektonik umum daripada mekanisme undasi. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk merevisi terminologi "kubah oblong" yang sering diterapkan di Gunung Kulon Progo untuk menghindari kesalahpahaman persepsi dalam pandangan mekanisme geotektonik)”.

ANALISIS DAFTAR PUSTAKA

            Penulisan daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sangat bagus dan memenuhi kaidah penulisan yang baik dan benar. Semua sumber yang dituliskan di pendahuluan maupun pembahasan tertulis rapi di daftar pustaka. Akan tetapi, masih ada beberapa buku yang tahun penerbitannya sangat lama. Sehingga, dikhawatirkan akan menimbulkan teori-teori yang sudah tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi masa kini. Untuk penulisan jurnal selanjutnya akan lebih baik jika bersumber pada buku-buku baru tetapi tetap menggunakan buku-buku lama sebagai bahan perbandingan.